waktu itu dalam diam ia bicara
bicara tentang hidup,
bicara tentang mati,
bicara tentang bahagia,
bicara tentang sengsara,
bicara tentang apa saja,
waktu berlegar tanpa sedar,
bagai udara disedut pudar,
waktu itu guru bisu yang mengajar anak muridnya jadi manusia,
dari kecil merah tapak kaki,
dari pucuk hijau muda,
hingga besar gagah perkasa,
jadi pohon tertinggi di rimba,
waktu itu terus berputar,
mengukir senyum pada yang mendamba,
menitik tangis pada yang kehilangan,
menyaksi syukur, tawa ria, muram durja,
dialah saksi segala berlaku,
tanpa sedikit jemu,
waktu terus berjalan tanpa undur,
tidak meninggal walau sedetik tugasnya,
berbicara, bercerita, menambah perasa,
hidupnya manusia
dan waktu tersisa ini
kalau boleh aku nukil maafku pada alam seluruhnya
semoga penghujung yang tiba bermakna
mengusung bekal berharga di dunia selamanya
yang bakal tiba,
maafkan aku segalanya.
Arbi Suhadat
E315
1915hrs
- 7/06/2012 04:24:00 AM
- 0 Comments