pagi hari ini adalah sebagaimana hari yang sebelumnya bagi Adruce. Cuma satu yang menjadi beza adalah sebuah kotak. sebuah kotak putih. sebuah kotak putih yang dibalut sedih. isinya pedih dari bilah-bilah cerita yang satu ketika pernah menjadi tangkai-tangkai yang padanya terbit daunan ilham juga citra. kenangan.

dan kotak itu dia tutup kembali.
lalu Adruce meneruskan harinya dengan rasa datar yang melatari sanubari.

Kotak itu dia simpan jauh. Jauh dari capaian pancaindera bahkan hatinya. Dia sudah pasrah akan kisah-kisah itu yang sudah lama membarah pecah memburai isinya di lantai dan saat ini sudah terlambat baginya mengucap sesal kerana masa sudah berlalu dan pasti ia takkan menunggu.

Adruce mendongak memandang langit biru dan burung-burung camar sedang terbang rapi dalam formasi. Ditelinganya sendu bunyi siulan angin menggesek batang dan daunan rhu. Dia tahu. kotak itu cuma kotak. Dan didepannya sebuah jalan panjang yang perlu terus menerus dilalui tanpa banyak menoleh pada simpulan-simpulan kenangan yang memperlahankan perjalanan.

-habis-